II.
HAKEKAT
MANUSIA
A. Makhluk
ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit
tepai tidak abadi. Jika manusia itu menunggal tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa
terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat dan tidak dapat dirasa. Apaliba
manusia meninggal jiwa tersebut kembali kepada pemilik aslinya yaitu Than Yang
Maha Esa. Jiwa tidak mengalami kehancuran, jiwa adalah roh yang ada didalam
tuuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
B. Makhluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Kesempurnaannya terletak pada adab dan budaya, karena manusia dilengkapi
oleh pwnciptaan dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa
manusia. Dengan akal manusia mampu menciptakan ilmu oegetahuan dan teknologi.
Dengan adanya nilai baik dan buruk membuat manusia harus mempertimbangkan
dengan melihat aspek keindahan, kebaikan dan sebaliknya. Daya rasa dalam diri
manusia terbagi menjadi 2 yaitu perasaan inderawi dan rohani. Perasaaninderawi
adalah rangsangan jasmani melalui panca indra, tingkatannya rendah dan terdapat
pada manusia dan bintang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya
terdapat pada manusia misalnya :
1) Perasaan
intelektual : Perasaan yang berkenaan
dengan pengetahuan.
2) Perasaan
estetis : yaitu perasaan yang
berkenaan dengan suatu keindahan.
3) Perasaan
etis : yaitu perasaan yang berkenaan
dengan kebaikan.
4) Perasaan
diri : yaitu perasaan yang berkenaan
dengan harga diri karena ada kelebihan diri yang lain. Apabila seseorang merasa
memiliki kelebihan maka ia merasa tinggi dan begitupun sebaliknya.
5) Perasaan
sosial : yaitu perasaan yang
berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan
kehidupan org lain. Apabila ia berhasil maka ia ikut senang dan begitupun
sebaliknya.
6) Perasaan
religious : yaitu oerasaan yang
berkenaan dengan keagamaan atau kepercayaan.
C. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atauinteraksi factor-faktor
hayati dan budayawi. Sebagai makshluk hayati manusia dapat dipelajari dari
segi-segi anatomi, fisiolgi, atau faal, biokimia, psikobiologi, patalogi dan
lain sebagainya. Sebagai makhluk budayawi manusia dapat dipelajari dari
segi-segi : kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, ekonomi, bahasa dan
sebagainya.
D. Makhluk
ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan, mempunyai kualias dan martabat
karena kemampuan erja dan berkarya.
Seorang filsuf Denmark yang bernama Soren Kienkegaard pelopor ajaran
“eksistensialisme” memendamg manusia dalam konteks kehiduan konkrit adalah
makhluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya. Memiliki sifat-sifat alamiah
dan tunduk pada hokum alamiah pula.
Hidup
manusia memounyai tiga taraf yaitu estetis, etis dan religious. Dengan
kehidupan estetis manusia dapat menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang
mengagumkan dan mengungkapkan kembali dalam lukisan, tarian, nyanyian yang
indah. Dengan etis manusia mengingkatkan kehidupan estetis kedalam
tungkatan-tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk keputusan dan
dipertanggungjawabkan. Dengan kehidupan yang religious manusia menghayati
pertemuan dengan tuhannya. Semakin seseorang dekat dengan tuhannya maka semakin
semakin pula ia menuju kedalam kesempurnaan dan juga dapat mengangkat harkat
dan martabat kederajat yang lebih tinggi.
No comments:
Post a Comment