Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar dalamm diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Sementara ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan, dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kedua unsur tersebut dihubungkan, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah.
Apabila kontemplasi dan ekstansi dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan faktor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan. Karena derajad kontemplasi dan ekstansi itu berbeda beda antara setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda. Mungkin orang yang ini mengatakan kalo itu indah dan mumgkin orang lain mengata bi biasa kan kalo itu biasa saja.
Bagi seorang seniman selera seni lebih dominan dibandingkan dengan orang bukan seniman. Bagi orang bukan seniman mungkin faktor ekstansi lebih menonjol, jadi ia lebih suka menikmati karya seni dari pada menciptakan karya seni. Dengan kata lain ia hanya mampu menikmati kenidahan dan tidak bisa menciptakan keindahan.
No comments:
Post a Comment