"Nilai Estetik"
Dalam rangka teori umum nilai The Liang Ghie menjelaskan bahwa penegrtian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut estetik.
Apakah nilai estetik itu ? dalam bidang filsafat istilah ini sering dipakai sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti keberhagaan atau kebaikan. Dalam kamus Dictionary of of sociology and related science diberikan perumusan tentang value yang lebih terinci lagi sebagai berikut : kemampuan yang dipercaya ada pada sesuatu benda untuk memuaskan suatu keinginan manusia. Sifat dari sesuatu benda yang menyebabkan menarik minta seseorang atau sasuatu golongan.
Dalam kamus lainnya nilai adalah semata-mata suatu realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapat pada sesuatubenda sampai terbukti kebenarannya.
Nilai terbagi menjadi 2, yaitu nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik. Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. Sementara nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya, yakni nilai yang besifat sebagai alat atau membantu.
Contoh :
1) Puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama itu disebut ekstrinsik, sedangkan pesan yang ingin disampaikan tanpa alat bantu itu disebut nilai intrinsik.
2) Tarian, tarian merupakan nilai ekstrinsik karena dalam penyampaiannya menggunakan alat bantu.
"Kontemplasi Dan Ekstansi"
Keindahan dapat dinikmati
menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada
selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi
adalah dasar dalamm diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah.
Sementara ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan,
merasakan, dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kedua unsur
tersebut dihubungkan, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu
indah.
Apabila kontemplasi dan ekstansi dihubungkan
dengan kreativitas, maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk
menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan faktor pendorong
untuk merasakan, menikmati keindahan. Karena derajad kontemplasi dan
ekstansi itu berbeda beda antara setiap manusia, maka tanggapan terhadap
keindahan karya seni juga berbeda-beda. Mungkin orang yang ini
mengatakan kalo itu indah dan mumgkin orang lain mengata bi biasa kan
kalo itu biasa saja.
Bagi seorang seniman selera seni
lebih dominan dibandingkan dengan orang bukan seniman. Bagi orang bukan
seniman mungkin faktor ekstansi lebih menonjol, jadi ia lebih suka
menikmati karya seni dari pada menciptakan karya seni. Dengan kata lain
ia hanya mampu menikmati kenidahan dan tidak bisa menciptakan keindahan.
"Apa Sebab Manusia Menciptakan Keindahan"
Keindahan
itu pada awalnya merupakan sesuatu yang alamiah dan diciptakan oleh
Tuhan Yang Maha Esa. Alamiah artinya wajar, tidak berlebihan dan tidak
juga kurang. Pengungkapan keindahan dalam karya seni disadari oleh
motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasu itu dapat
berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia,
mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam
masyarakat.
Berikut motivasi seniman menciptakan keindahan :
a) Tata nilai yang telah usang
Tata
nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai
lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan
dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa, derajat
wanita lebih rendah dari pada laki-laki
b) Kemerosotan zaman
Keadaan
yang merendahkan derajad dan nilai-nilai kemanusiaan ditandai dengan
kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku
dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari kebutuhan seksual.
Kebutuhan seksual ini dilakukan tanpa melihat moral-moral agama yang
terkandung dalam hukum agama dan moral masyarakat.
c) Penderitaan manusia
Banyak
faktor yang membuat manusia menderita, teapi yang paling menentukan
adalah faktor manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat orang
menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa, serakah tidak hati2 dan
sebagainya.
d) Keagungan tuhan
Keagungan tuhan
dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta
serta kejadian2 alam. Keindahan alam merupakan mutlak ciptaan tuhan.
Manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan tuhan.
No comments:
Post a Comment