A. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya. sehingga bertanggung jawab adalah
berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya,
dan memberikan jawab serta menanggung akibatnya.
Seorang pelajar memiliki kewajiban belajar. bila belajar, maka hal itu
berarti ia telah memenuhi kewajibanya serta dia juga telah bertanggung
jawab atas kewajibannya. kadar penanggung jawabnnya adalah bila dalam
ujian dia akan menerima hasil ujiannya apakah A, B, atau C itulah kadar pertanggung jawabannya.
Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau pengertian
atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain.
Timbulnya sikap tanggung jawab karena manusia itu hidup bermasyarakat
dan hidup dalam lingkungan alam.
B. Macam-Macam Tanggung Jawab
1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri, contoh : Andi membaca sambil
berjalan, lalu ia terjatuh, akibatnya ia aharus beristirahat dirawat di
rumah dan tidak sekolah. konsekuensi tidak bersekolah dan tinggal
dirumah adalah tanggung jawab terhadap diri sendiri.
2. Tanggung jawab terhadap keluarga, contoh : seorang ibu hidup
dengan tiga anak, karena suaminya meninggal dia harus bekerja untuk
memenuhi kebutuhan hidup anak-anaknya, walapun harus menjadi pelacur
sekalipun, karena demi memberikan kehidupan dan bertanggung jawab atas
ketiga anaknya.
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
contoh : seorang ketua RT yang menjabat saat itu di daerah tempat
tinggalnya harus bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kesejahteraan
warganya. misalnya saja bila pada saat hari raya qurban, ketua RT
setempat harus sudah mempunyai data warga miskin yang akan menerima
santunan qurban. ketua RT juga harus sigap membantu bilamana ada
warganya yang meninggal dunia, lalu ketua RT juga menggerakan ibu-ibu
PKK ditempatnya untuk membangun pos kesejahteraan untuk kesehatan,
lingkungan dan pendidikan untuk warganya.
4. Tanggung jawab terhadap bangsa dan negara
contoh : pada zaman penjajahan dahulu, para pemuda Indonesia bertanggung
jawab untuk membela negara, turut berperang untuk memerdekakakn negara
kesatua republik Indonesia. para pemuda sangat ingin memiliki kebebasan
dalam bernegara, maka para pemuda menanamkan dalam hatinya mempunyai
tekad yang kuat untuk membela negara dan bertanggung jawab atas semua
permasalahan yang ada di negara Indonesia.
5. Tanggung jawab terhadap Tuhan
contoh : manusia telah di beri kehidupan yang sangat mencukupi dan
layak. semua itu atas pemberian sang pencipta yaitu Allah SWT. ALlah
sangat pengasih, penyayang dan pengampun. Allah pun tak meminta hal-hal
yang menyusahkan manusia untuk mewujudkan rasa bersyukur manusia
terhadap semua kebaikan-Nya. Manusia hanya diperintahkan untuk Shalat 5
waktu dan beramal sholeh, berbuat baik sesama manusia dan berbuat baik
kepada Allah SWT. semua yang diberikan ALlah SWT sudah sepatutnya
menimbulkan rasa tanggung jawab manusia kepada Allah SWT. tanggung jawab
untuk menunaikan semua yang diperintahkan-Nya dan meninggalkan yang
dilarang-Nya. Tanggung jawab untuk menjalankan sholat 5 waktu dan amalan
yang baik lainnya. Menjaga alam yang sdah diciptakan, diberikan Allah
dengan sukarela, merawatanya untuk kehidupan selnjutnya adalah sebuah
bentuk tanggung jawab dan ungkapan rasa bersyukur yang tiada tara kepada
sang pencipta yaitu Allah SWT.
Diantara banyaknya tanggung jawab tersebut, bahwa kita harus
melakukan semua tanggung jawab kita dengan iklas dan akan mendapatkan
hak kita pada saat nya setelah kita melakukan semua tanggung jawab kita.
C. Pengabdian Dan Pengerbanan
Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat
ataupun tenaga sebagai perwujudan dari kesetiaan, cinta, kasih sayang,
hormat, dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia, pengabdian berarti hal mengabdi atau mengabdikan. Pada
hakekatnya pengabdian itu adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang
bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti
mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam
kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi
hanya bantuan saja.
Pengorbanan
pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti
persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan
kebaktian. Pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur
keikhlasan yang tidak mengandung pamrih (berdasarkan atas kesadaran
moral yang tulus-ikhlas ) Pengorbanan bukan hanya berkorban untuk
suatu masalah yang besar, tapi tanpa kita sadari kita sering melakukan
pengorbanan. Contoh hal kecilnya saat kita memberikan kue kepada adik
kita, padahal kita sendiri ingin memakan kuenya. Hal tersebut merupakan
bentuk pengorbanan kecil yang biasa kita lakukan dilingkungan
keluarga. Pengabdian diberikan tanpa mengharapkan balas jasa.
Pengabdian bukan merupakan sebuah paksaan atau keharusan (perintah),
tetapi pengabdian itu sendiri berdasarkan secara sukarela tergantung
dari dirinya masing-masing orang tersebut.
Perbedaan antara
pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya
pengabdian pasti ada pengorbanan. Pengorbanan merupakan akibat dari
pengabdian. Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan,
sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu.
Menurut Pendapat saya Achmad Ghozali Ash Shiddiqy
Pengabdian
adalah suatu hal yg dilakukan oleh orang - orang dengan rasa tulus
ikhlas tanpa adanya rasa ingin dibalas jasanya, karna mereka hanya ingin
membantu sesama setiap harinya dengan ikhlas tanpa pamrih, contohnya
orang tua kita bapak/ibu yg mengabdikan dirinya untuk mencari nafkah
untuk menghidupi kita.
Pengorbanan adalah Suatu hal yang dilakukan
secara tidak langsung/langsung kita lakukan karna pengorbanan sama
halnya dgn memberi seseorang hal/benda yg ia butuhkan, yg kita dapatkan
mungkin dgn susah payah ataupun dgn usaha yg keras.
Sunday, April 28, 2013
Friday, April 19, 2013
IBD "Manusia Dan Pandangan Hidup"
A. Usaha/Perjuanganas
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagia hidup manusia adalah usaha/perjuangan. Perjuangan untuk hidup karena ini adalah sudah menjadi kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan manusia tidak dapat hidup sempurna. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, ia harus bekerja keras. Yang pada intinya manusia harus bekerja keras untuk mewujudkan apa yang ia inginkan.
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otal/ilmu maupun dengan jasmani/tenaga, atau dengan keduanya. Para ilmuan lebih banyak bekerja keras dengaan otak/ilmunya daripada dengan jasmaninya. Tetapi sebaliknya para buruh lebih bekerja keras dengan tenaganya dibandingkan dengan otaknya.
Kerja keras ada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya malas akan membuat manusia itu miskin, melarat dan berarti menjatuhkan harkat dan martabatnya sendiri. Oleh karena itu tidak boleh bermalas-malasan, bersantai-santai dalam hidup ini. Santai dan istirahat itu ada waktunya dan manusia harus bisa mengatur waktunya.
B. Keyakinan/Kepercayaan
a) Aliran Natularisme
Yaitu hubungan manusia yang dihubungkan engan kekuatan ghaib yang merupaka kekuatan tertinggi. kekuatan ghaib itu bersifat natur dan datangnya dari tuhan. Akan tetapi yang tidak percaya pada tuhan, natuh itulah yang tertinggi.
b) Aliran Intelektualisme
Yaitu dasar aliran yang berasal dari logika/akal. Manusia mengutamakan akal, dengan akal tersebut manusia dapat berfikir. Mana yang menurutnya baik itu adalah akal, walaupun terkadang akal bisa bertentangan dengan hati nurani. Manusia dengan kekuatan akal kebijkan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi, teknologi adalah alat bantu yang dapat mencapai kebijakan maksimal walaupun terkadang teknologi memberikan hal yang bertentangan dengan hati nurani.
c) Aliran Gabungan
Dasar dari aliran ini adalah kekuatan akal dan kekuatan ghaib. Kekuatan ghaib artinya kekuatan yang berasal dari tuhan, percaya adanya tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang meentukan benar atau tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berfikir ataupun sebagai rasa(hati nurani). Jadi apa yang benar menurut logika berfikir juga dapat dilihat dengan hati nurani.
C. Langkah-Langkah Berpandangn Hidup Yang Baik
1) Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi amnusia yang merupakan tahap pertam dari setiap aktifitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu -asti memunyai pandagan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia turun kedunia.
2) Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidu yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan menegrti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bernegara kita berpandangan pada pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada pancasila hendaknya mengerti apa itu pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan dalam bernegara.
3) Menghayati
Langkah selanjutnya untuk mengerti apa itu pandangan hidup adalah menghayati. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yamg tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri. Menghayati disini diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan ememperdalam pengetaahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri.
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagia hidup manusia adalah usaha/perjuangan. Perjuangan untuk hidup karena ini adalah sudah menjadi kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan manusia tidak dapat hidup sempurna. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, ia harus bekerja keras. Yang pada intinya manusia harus bekerja keras untuk mewujudkan apa yang ia inginkan.
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otal/ilmu maupun dengan jasmani/tenaga, atau dengan keduanya. Para ilmuan lebih banyak bekerja keras dengaan otak/ilmunya daripada dengan jasmaninya. Tetapi sebaliknya para buruh lebih bekerja keras dengan tenaganya dibandingkan dengan otaknya.
Kerja keras ada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya malas akan membuat manusia itu miskin, melarat dan berarti menjatuhkan harkat dan martabatnya sendiri. Oleh karena itu tidak boleh bermalas-malasan, bersantai-santai dalam hidup ini. Santai dan istirahat itu ada waktunya dan manusia harus bisa mengatur waktunya.
B. Keyakinan/Kepercayaan
a) Aliran Natularisme
Yaitu hubungan manusia yang dihubungkan engan kekuatan ghaib yang merupaka kekuatan tertinggi. kekuatan ghaib itu bersifat natur dan datangnya dari tuhan. Akan tetapi yang tidak percaya pada tuhan, natuh itulah yang tertinggi.
b) Aliran Intelektualisme
Yaitu dasar aliran yang berasal dari logika/akal. Manusia mengutamakan akal, dengan akal tersebut manusia dapat berfikir. Mana yang menurutnya baik itu adalah akal, walaupun terkadang akal bisa bertentangan dengan hati nurani. Manusia dengan kekuatan akal kebijkan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi, teknologi adalah alat bantu yang dapat mencapai kebijakan maksimal walaupun terkadang teknologi memberikan hal yang bertentangan dengan hati nurani.
c) Aliran Gabungan
Dasar dari aliran ini adalah kekuatan akal dan kekuatan ghaib. Kekuatan ghaib artinya kekuatan yang berasal dari tuhan, percaya adanya tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang meentukan benar atau tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berfikir ataupun sebagai rasa(hati nurani). Jadi apa yang benar menurut logika berfikir juga dapat dilihat dengan hati nurani.
C. Langkah-Langkah Berpandangn Hidup Yang Baik
1) Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi amnusia yang merupakan tahap pertam dari setiap aktifitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu -asti memunyai pandagan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia turun kedunia.
2) Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidu yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan menegrti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bernegara kita berpandangan pada pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada pancasila hendaknya mengerti apa itu pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan dalam bernegara.
3) Menghayati
Langkah selanjutnya untuk mengerti apa itu pandangan hidup adalah menghayati. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yamg tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri. Menghayati disini diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan ememperdalam pengetaahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri.
Friday, April 12, 2013
IBD "Manusia Dan Keadilan"
A. Pengertian Keadilan
Keadilan menurut aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara dua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang lebih ditetapkan maka masing2 orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama. Kalau tidak sama maka masing2 orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran pada proposi tersebut berarti ketidakadilan.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
Berdasarkan kesadaran etis, kita diminta untuk tidak hanya menuntuk ak dan lupa menjalankan kewajiban. Jika kita hanya menuntuk hak dan lupa menjalankan kewajiban, maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain. Sebaliknya pula jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntun hak, maka kita akan mudah diperbudak atau diperas orang lain.
B. Keadilan Sosial
Berbicara tentang keadilan, anda tentu ingat dengan sila kelima yang berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia". Keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan indonesia yang adil dan makmur. Sila keadilan sosial mengandung prinsip bahwa setiap orang diIndonesia akan mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik, ekonomi, dan kebudayaan.
Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia manusia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Selanjutnya, untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yg perlu dipupuk yaitu :
1) Perbuatan luhur yg mencerminkan kekeluargaan dan bergotong-royong
2) Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
3) Sika suka memberi pertolongan
4) Sikap suka bekerja keras
5) Sikap menghargai hasil karya orang lain
Keadilan dan ketidakadilan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia menghadapi keadilan dan ketidakadilan setiap hari. Oleh sebab itu keadilan dan ketidak adilanitulah menimbulkan daya kreativitas manusia.
C. Berbagai Macam Keadilan
A) Keadilan Legal/Keadial Legal
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan subtansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuan. Dalam suatu masyarakat yang adil, setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya , pendapat plato itu disebut keadilan moral, sedangkan sunoto menyebutnya keadilan legal.
B) Keadilan Distributif
Aristoteles berpendapat bahea keadilan akan terlaksana bila mana hal2 yang sama diperlukan secara sama dan hal2 yang tidak sama secara tidak sama.
C) Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadi ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Keadilan menurut aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara dua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang lebih ditetapkan maka masing2 orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama. Kalau tidak sama maka masing2 orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran pada proposi tersebut berarti ketidakadilan.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
Berdasarkan kesadaran etis, kita diminta untuk tidak hanya menuntuk ak dan lupa menjalankan kewajiban. Jika kita hanya menuntuk hak dan lupa menjalankan kewajiban, maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain. Sebaliknya pula jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntun hak, maka kita akan mudah diperbudak atau diperas orang lain.
B. Keadilan Sosial
Berbicara tentang keadilan, anda tentu ingat dengan sila kelima yang berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia". Keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan indonesia yang adil dan makmur. Sila keadilan sosial mengandung prinsip bahwa setiap orang diIndonesia akan mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik, ekonomi, dan kebudayaan.
Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia manusia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Selanjutnya, untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yg perlu dipupuk yaitu :
1) Perbuatan luhur yg mencerminkan kekeluargaan dan bergotong-royong
2) Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
3) Sika suka memberi pertolongan
4) Sikap suka bekerja keras
5) Sikap menghargai hasil karya orang lain
Keadilan dan ketidakadilan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia menghadapi keadilan dan ketidakadilan setiap hari. Oleh sebab itu keadilan dan ketidak adilanitulah menimbulkan daya kreativitas manusia.
C. Berbagai Macam Keadilan
A) Keadilan Legal/Keadial Legal
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan subtansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuan. Dalam suatu masyarakat yang adil, setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya , pendapat plato itu disebut keadilan moral, sedangkan sunoto menyebutnya keadilan legal.
B) Keadilan Distributif
Aristoteles berpendapat bahea keadilan akan terlaksana bila mana hal2 yang sama diperlukan secara sama dan hal2 yang tidak sama secara tidak sama.
C) Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadi ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Wednesday, April 10, 2013
IBD "Manusia Dan Penderitaan"
A. Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sanskerta yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. penderitaan itu dapat berupa penderitaan lahir ataupun batin.
Penderitaan merupakan realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, mulai dari yang ringan sampai yang berat. Nmaun peranan dari individu sendiri itulah yang menentukan intensitas penderitaan. Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan resiko hidup sebagai seorang manusia. Tuham memberikan kesenangan dan kebahagian kepada umatnya, namun selain itu Tuhan juga memberikan kesedihan dan penderitaan agar manusia sadar diri dan tidak menjauh dari ridhoNya.
Dalam Al-quran dijelaskan dalam surat AL-Insyiqoq ayat 6 yang artinya : "Manusia adalah makshulk yang hidupnya penuh perjuangan. Ayat tersebut dapat diartikan bahwa manusia harus bekerja keras untuk mendapat kelangsungan hidupnya. Untuk kelangsungan hidup ini manusia harus dapat menaklukan alam, menghadapi mesayarakat sekelilingnya, dan tidak boleh lupa untuk selalu bertaqwa kepada Tuhan.
B. Siksaan
Siksaan Dapat diartikan sebagai siksaan badan maupun jasmani, dan juga siksaan jiwa ataupun rohani. Akibat siksaan pada seseorang maka timbulah penderitaan. Siksaan yang dialami oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca oelh media masaa.Terkadang pada media masaa dipajang dihalaman paling depan dan gambar si korban pun dipajang.
Keimbaan dialami oleh seseorang apabila pada suatu saat dia tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. misalnya pada suatu saat orang bimbang apakah ia harus pergi atau tidak .
Kesepian dialami oleh seseorang ketika merasakan sepi pada dirinya atau jiwanya walaupun dia berada didalam lingkungan yang ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa ataupun biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dialami oleh seseorang.
Ketakuan merupan bentuk lain yang dapan menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang yang memiliki satu atau lebih phobia ringan, misal taku pada tikus, ular dan sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat menggganggu.
Apa yang menyebabkan manusia phobia ?
Ahli-ahli medis mempunya pendapat yang berbeda-beda dan banyak penderitaan yang mempunyai teori tentang asal mula dari ketakutan mereka. Kebanyak orang phobia dikarenakan shok emosional atau tekanan tertentu. Ahli-ahli jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu probema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklikan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya tidakk perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan.
C. Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalaan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah kurang wajar.
Gejala-gejala pada orang apabila mengalami kekalutan mental :
1) Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, demam, nyeri dan lain-lain.
2) Nampak pada kejiwaan yang sering merasa cemas, ketakutan, patah hati, mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan :
a) Gangguan kejiwaan baik dari jasmani maupun rohaninya.
b) Usaha mempertahan diri secara negatif
c) Kekalutan merupakan titik patah
Sebab-sebab dari kekalutan mental :
1) Kepribadian yang lemah
2) Terjadinya konflik sosial budaya
3) Cara pematangan batin
Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
a) Kota-kota besar
b) Anak-anak usia muda (remaja)
c) Wanita
d) Orang yang tidak beragama
e) Orang yang terlalu mengejar materi
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sanskerta yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. penderitaan itu dapat berupa penderitaan lahir ataupun batin.
Penderitaan merupakan realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, mulai dari yang ringan sampai yang berat. Nmaun peranan dari individu sendiri itulah yang menentukan intensitas penderitaan. Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan resiko hidup sebagai seorang manusia. Tuham memberikan kesenangan dan kebahagian kepada umatnya, namun selain itu Tuhan juga memberikan kesedihan dan penderitaan agar manusia sadar diri dan tidak menjauh dari ridhoNya.
Dalam Al-quran dijelaskan dalam surat AL-Insyiqoq ayat 6 yang artinya : "Manusia adalah makshulk yang hidupnya penuh perjuangan. Ayat tersebut dapat diartikan bahwa manusia harus bekerja keras untuk mendapat kelangsungan hidupnya. Untuk kelangsungan hidup ini manusia harus dapat menaklukan alam, menghadapi mesayarakat sekelilingnya, dan tidak boleh lupa untuk selalu bertaqwa kepada Tuhan.
B. Siksaan
Siksaan Dapat diartikan sebagai siksaan badan maupun jasmani, dan juga siksaan jiwa ataupun rohani. Akibat siksaan pada seseorang maka timbulah penderitaan. Siksaan yang dialami oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca oelh media masaa.Terkadang pada media masaa dipajang dihalaman paling depan dan gambar si korban pun dipajang.
Keimbaan dialami oleh seseorang apabila pada suatu saat dia tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. misalnya pada suatu saat orang bimbang apakah ia harus pergi atau tidak .
Kesepian dialami oleh seseorang ketika merasakan sepi pada dirinya atau jiwanya walaupun dia berada didalam lingkungan yang ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa ataupun biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dialami oleh seseorang.
Ketakuan merupan bentuk lain yang dapan menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang yang memiliki satu atau lebih phobia ringan, misal taku pada tikus, ular dan sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat menggganggu.
Apa yang menyebabkan manusia phobia ?
Ahli-ahli medis mempunya pendapat yang berbeda-beda dan banyak penderitaan yang mempunyai teori tentang asal mula dari ketakutan mereka. Kebanyak orang phobia dikarenakan shok emosional atau tekanan tertentu. Ahli-ahli jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu probema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklikan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya tidakk perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan.
C. Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalaan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah kurang wajar.
Gejala-gejala pada orang apabila mengalami kekalutan mental :
1) Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, demam, nyeri dan lain-lain.
2) Nampak pada kejiwaan yang sering merasa cemas, ketakutan, patah hati, mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan :
a) Gangguan kejiwaan baik dari jasmani maupun rohaninya.
b) Usaha mempertahan diri secara negatif
c) Kekalutan merupakan titik patah
Sebab-sebab dari kekalutan mental :
1) Kepribadian yang lemah
2) Terjadinya konflik sosial budaya
3) Cara pematangan batin
Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
a) Kota-kota besar
b) Anak-anak usia muda (remaja)
c) Wanita
d) Orang yang tidak beragama
e) Orang yang terlalu mengejar materi
Subscribe to:
Posts (Atom)