Tuesday, March 19, 2013

IBD "Pendekatan Kesustraan"


IDB pada zaman dahulu dimanakan Basic Humanities yang berasal dari bahasa inggris the humanities. Istilah ini berasa dari bahasa latin yaitu humanus yang artinya manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengang mempelajari ini manusia akan menjadi lebih manusiawi dan tentunya peduli terhadap sesama manusia  tanpa mengenal suku, ras , dan kebudayaan.

Manusi  harus memepelajari the humanities untuk menjadi homanus. Apa yang dimasukan kedalam humanities masih dapat diperdebatkan dan kadang-kadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan dan ada juga yang menterjemahkannya menjadi ilmu budaya.

Seni memegang peranan yang sangat penting, karena nilai-nilai yang disampaikan dalam seni narmatif. Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normative, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak formatif, nilai-nilai yang disampaikan lebih fleksibel baik isinya maupun cara menyampaikannya. Hamper disetiap zaman satra mempunyai oernana yang penting dalam kehidupan. Alasannya karena sastra bersangkut paut dengan bahasa. Sementara itu bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hamper semua kegiatan manusia.

Dalam usaha untuk memahami alam semesta yang kemudian melahirka ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Karena bahasa sangat berpengaruh sekali terhadap komunikasi dan dengan komunikasi itulah kita dapat mengenal dunia. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya karya satra adalah penjabaran abstraksi. Cabang-cabang seni lainnya pada hakekatnya juga abstrak.

IBD adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester. IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu biddang keahlian yang termasuk kedalam ilmu budaya. Akan tetapi IBDsebagai salah satu usaha menegmbangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemapuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya.  Orientasi the humanies adalah ilmu yang mempelajari satu atau sebagian disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities manusia diharapkan menjadi gomo humanus yang lebih baik.




Wednesday, March 13, 2013

IBD "Kepribadian Bangsa Timur"


III. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
                Francis L.K Hsu, sarjana amerika keturunan china yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian didalam ilmu antropologi, ilmu osikologi, ilmu filsafat, dan kesastraan china klasik. Ilmu psikologi memang timbu diwilayah barat dimana konsep individu itu mengambil tempat yang amat penting biasanya menganalisis jiwa manusia .
       
Sampai sekarang ilmu psikologi di Negara-negara barat itu terutama mengembangkan konsep-konsep dan teori –teori mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode-metode dan alat-alat meganalisis dan mengukur secara detail variasi isi jiwa individu itu. Untuk mwnghindari pendekatan terhadap jiwa manusia itu, hanya sebagai subjek yang terkandung dalam batas individu yang terisolasi. Maka Hsu telah mengembangkan suatu konsep bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya itu mengandung delapan daerah yang seolah lah yang seolah seoerti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.

     Nomer 7 dan nomer 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar. Sementara pada nomer 5 disebut kesadaran yang tak dinyatan (unexpressed conscious), dan nomer 4 kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious). Nomer 3 disebut lingkaran hubungan karib, mengandung konsepsi tentang orang-orang , binatang ataupun benda-benda yang oleh si individu tersebut di ajak bergaul secara mesra dan karib. Nomer 2 disebut lingkungan hubungan berguna, tidak lagi ditantai oleh sikap saying dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang lain, binatang taupun benda-benda itu bagi dirinya. Nomer 1 disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam jiwa manusia benda alat dan pengetahuanadat yang ada dalam kebudayaan masyarakat itu sendiri. Tetapi jarang sekali mempunyai arti dan pengaruh dalam kehidupan sehari-hari.

Nomer 0 disebut dengan lingkungan dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan yang hamper sama dengan pikiran yang terletak dalam lingkungan nomer 1, hanya yang membedakannya adalah pikiran-pikiran dan anggapan-anggpannya tetntang orang dan hal yang dianggap bodoh.
                       
Pada psiko-sosiogram daerah lingkaran nomer 4 dibatasi oleh garis yang digambarkan lebih ttebal dari pada yang lain. Garis itu menggambarkan batas diri alam jiwa individu yang dalam ilmu psikologi disebut “personality” atau kepribadian. Menurut Francis L.K Hsu, menusia masih memerlukan suatu daerah isi jiwa tambahan untuk memuaskan suatu kebutuhan kerohanian yang bersifat fundamental dalam hidup manusia. Daerah isi jiwa tambahann terhadap daerah lingkaran 7,6,5, dan 4 yang menggabarkan keprinadian manusia tadi adalah nomer 3. Hubungan yang berdasarkann cinta dan kemesraan dan juga untuk bisa berbakti secara penuh dan mutlak.

Banyak orang masih  sering memoersoalkan budaya barat dengan budaya timur. Padahal konsep itu berasal dari eropa barat dalam zaman ketika mereka berexpansi menjelajahi dunia menguasai wilayah luas afrika asia dan oseania. Dan menetapkan pemerintah-pemerintah jajahan mereka dimana-mana. Semua kebudayaan mereka dieropa barat disebutnya kebudayan dari timur sebagai lawannya kebudayaan mereka sendrir disebut kebudayaan barat.
  

IBD "Hakekat Manusia"


II.     HAKEKAT MANUSIA
A. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
               
 Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tepai tidak abadi. Jika manusia itu menunggal tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat dan tidak dapat dirasa. Apaliba manusia meninggal jiwa tersebut kembali kepada pemilik aslinya yaitu Than Yang Maha Esa. Jiwa tidak mengalami kehancuran, jiwa adalah roh yang ada didalam tuuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.

B. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
           
 Kesempurnaannya terletak pada adab dan budaya, karena manusia dilengkapi oleh pwnciptaan dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan akal manusia mampu menciptakan ilmu oegetahuan dan teknologi. Dengan adanya nilai baik dan buruk membuat manusia harus mempertimbangkan dengan melihat aspek keindahan, kebaikan dan sebaliknya. Daya rasa dalam diri manusia terbagi menjadi 2 yaitu perasaan inderawi dan rohani. Perasaaninderawi adalah rangsangan jasmani melalui panca indra, tingkatannya rendah dan terdapat pada manusia dan bintang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :



1)      Perasaan intelektual : Perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
2)      Perasaan estetis : yaitu perasaan yang berkenaan dengan suatu keindahan.
3)      Perasaan etis : yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.

4)      Perasaan diri : yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan diri yang lain. Apabila seseorang merasa memiliki kelebihan maka ia merasa tinggi dan begitupun sebaliknya.
5)      Perasaan sosial : yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan org lain. Apabila ia berhasil maka ia ikut senang dan begitupun sebaliknya.
6)      Perasaan religious : yaitu oerasaan yang berkenaan dengan keagamaan atau kepercayaan.

C. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi
              Manusia adalah produk dari saling tindak atauinteraksi factor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai makshluk hayati manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiolgi, atau faal, biokimia, psikobiologi, patalogi dan lain sebagainya. Sebagai makhluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi-segi : kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, ekonomi, bahasa dan sebagainya.

D. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan, mempunyai kualias dan martabat karena kemampuan erja dan berkarya.
            Seorang filsuf Denmark yang bernama Soren Kienkegaard pelopor ajaran “eksistensialisme” memendamg manusia dalam konteks kehiduan konkrit adalah makhluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya. Memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hokum alamiah pula.
            Hidup manusia memounyai tiga taraf yaitu estetis, etis dan religious. Dengan kehidupan estetis manusia dapat menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkan kembali dalam lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dengan etis manusia mengingkatkan kehidupan estetis kedalam tungkatan-tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk keputusan dan dipertanggungjawabkan. Dengan kehidupan yang religious manusia menghayati pertemuan dengan tuhannya. Semakin seseorang dekat dengan tuhannya maka semakin semakin pula ia menuju kedalam kesempurnaan dan juga dapat mengangkat harkat dan martabat kederajat yang lebih tinggi.

IBD "manusia"

I.     MANUSIA

Di dalam dunia ini manusia sangat memegang peranan penting dalam kehidupan dapat dilhat dari berbagai macam aspek. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan system yang dimiliki oleh manusia. Manusia juga merupakan kumpulan dari berbagai system fisik yang saling terkait satu sama lain dan juga merupakan kumpulan energi (ilmu fisika), dan juga menurut ilmu biologi manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam makhluk hidup mamalia karena manusi menyusui, sementara menurut ilmu social manusia adalah makhluk social yang sangat bergantung kepada orang lain karena pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup sendiri dan harus hidup berdampingan.

 
Dari definisi-definisi diatas kita dapat melihat bahwa manusia selain dapat dipandang dari berbagai segi juga mempunyai banyak kepentingan. Akan tetapi siapakah manusia itu sebenarnya ? dengan berdasarkan pada uraian di atas ada beberapa pandangan mengenai unsure-unsur yang membangun manusia sebagai berikut :

A. Manusia terdiri daari unsur yang saling berkaitan yaitu :
        1) Jasad : Badan/bentuk kasar pada manusia yg dapat diraba dipegang dan
                        dilihat
        2) Hayat : Segala sesuatu yang mengandung unsur kehidupan
        3) Ruh    : Kekuatan spiritual pada manusia kepada tuhan YME
        4) Nafs    : pegertian diri atau kekuatan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri

 
          B)     Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
1)      Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak nampak.  Id merupakan libidio murni     atau energy psikis yang menunjukan cirri alami dan irrasional dan berkaitan dengan seks, yang secara ingstingtual menentukan prosen-proses ketidaksadaran. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar. Id diatur oleh prinsip kesenangan, kepuasan, baik secara langsung melalui pengalan seksualatau tidak langsung melaui mimpi khayalan.  Proses pemenuhan yang secara tidak langsung tersebut disebut dengan prses primer.
2)      Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama keli dibedakan dari Id, yang biasa sering disebut dengan kepribadian “eksekutif” karena peranan nya dalam menghubungkan energy Id kedalam saluran social yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan dua tahun, pada saat anak secara nyata berhubungan dengan lingkungannya. Ego diatur oleh prinsip realitas , ego sadar merupakan tuntunan yang menentukan tin gkah laku yang dilakukan.
3)          Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia 5 tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas didalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua. Baik aspek negative mauun positif dari standar moral tingkahlaku ini diwakilkan atau ditunjukan oleh superego. Kode moral posotif disebut ego ideal, suatu perwakilan dari tingkah laku yang tepat bagi individu untuk dilakukan. Kesadaran untuk membentk aspek negative dari superego, dan menentuan hal-hak mana yang ternasuk dalam kategori tabu, yang nengatur bahwa penimmpangan dari aturan tersebut akn menyebabkan dikenakan sangsi. Superego dan Id berada dalam kondisi konflik langsung dan ego menjadi penengah atau mediator.